ANAK LEBAH PUTIH BELAJAR DENGAN DOKTOR ASTRONOMI DARI KYOTO UNIVERSITY JAPAN
"Mengapa bulan ada kelincinya?"
"Apakah bulan pernah jatuh ke satelit?"
"Lebih besar mana Indonesia dengan bulan?"
"Mengapa bulan terlihat kecil kalau dilihat dari bumi?"
Anak-anak School of Life Lebah Putih banyak sekali yang penasaran dengan hal-hal yang ada di langit. Kebetulan kelas-kelas mereka juga diberi nama tingkatan awan yang ada di langit, seperti cumulus, alto cumulus, strato cumulus dsb. Hal ini menambah rasa intellectual curiosity anak-anak tentang benda-benda yang ada di langit.
Segala pertanyaan yang ada di benak anak-anak TK dan SD School of Life Lebah Putih inipun semakin menemui titik jawaban yang terang ketika hadir Doktor Elliani, seorang Doktor Astronomi dari Kyoto University Jepang, yang sedang berkunjung di Indonesia, dan bersedia berbagi ilmu astronomi di School of Life Lebah Putih.
Anak-anak menyimak penjelasan doktor Elliani dengan penuh antusias, selayaknya sedang mendengarkan dongeng tentang bulan.
Penjelasan sangat interaktif, dimulai dari menawarkan kesempatan anak-anak untuk bertanya. Yang hebat dari anak-anak lebah putih adalah mereka langsung mengangkat jarinya semua, dan berani bertanya. Tampaknya konsep Inquiry Based Learning (IBL) yang selama ini diterapkan untuk anak-anak Lebah Putih mulai terlihat hasilnya.
Dengan Sabar Doktor Elliani mulai menjawab satu persatu pertanyaan anak-anak, mulai dari sekolah anaknya "Mary Chan" yang ada di Jepang, makanan khas Jepang sampai pertanyaan "Apakah Bulan pernah jatuh ke satelit?"
Anak-anakpun diajak bermain berpasangan yang satu menjadi bulan dan satunya menjadi bumi, mereka mempraktekkan bagaimana cara bulan mengitari bumi, ternyata anak-anak dan kakak-kakak baru tahu kalau selama ini hanya satu sisi wajah bulan saja yang kita lihat, karena bulan selalu menghadapkan sisi wajah yang sama ke bumi. Kalau kita lihat seperti ada kelincinya. Apabila dilihat dari belahan negara lain pasti sudah berbeda.
Dan satu hal lagi yang anak-anak baru tahu, meski tampak kecil kalau dilihat dari bumi, ternyata luas bulan 5 x luas Indonesia wooooow!!!
Anak-anak sangat bergembira belajar tentang bulan, dan diakhiri menari bersama dengan lagu Bulan dari Jepang yang liriknya diganti dengan lirik Indonesia.
Saat melihat antusias anak-anak belajar dengan Doktor Elliani, sempat terlintas sebuah kisah saat Albert Einstein menjelaskan teori relativitas ke anak-anak TK. Anak-anak adalah benih yang luar biasa, jangan sampai lingkungan dan pola pendidikannya kita sia-siakan. Jadilah guru yang luar biasa untuk anak-anak kita.
Subscribe to:
Posts (Atom)